Friday, October 2, 2015
0 comments

Sensasi Baru saat Berlibur Di kota Angker Sedunia

10/02/2015 04:12:00 AM
Port Arthur merupakan bekas rumah tahanan narapidana di sebuah pulau di Asutralia, (Foto: Dailymail)

BERLIBUR kemanapun atau suatu negara yang mempunyai tempat terindah itu sudah biasa. Bagaimana jika anda ingin menantang adrenalin, maka ini cobalah anda berkunjung ke kota-kota angker yang ditinggalkan para penduduknya.

Disini beragam kisah menjadi latar terbentuknya sebuah kota angker yang sudah ditinggalkan. Dari invasi selama Perang Dunia II, dari bekas rumah tahanan hingga tempat isolasi bagi para penderita penyakit kusta ini menjadikan beberapa kota tampak terlihat cukup angker.

Dan berikut silahkan simak ulasan beberapa kota angker yang ditinggalkan para penduduknya dari Dailymail:


Imber, Inggris



Desa Imber di Salisbury Plain di evakuasi Desember 1943 di mana pasukan Sekutu memanfaatkannya untuk mempersiapkan invasi Eropa selama Perang Dunia II. Saat itu warga tidak boleh kembali ke Imber karena akan digunakan untuk latihan tentara Inggris. Meski demikian, kota ini dibuka beberapa kali setiap tahunnya, yakni pada hari libur nasional dan Natal.


Kolmanskop, Namibia


Terletak di Gurun Namib, ada sebuah kota yang ditinggalkan. Rumah-rumah di kota tersebut telah kosong dan terisi oleh pasir-pasir gurun yang memenuhi setiap ruangan. Kota dengan gaya Jerman ini berkembang setelah berlian ditemukan pada 1908, namun mulai dibiarkan kosong setelah pertambangan berlian melemah. Kota ini pun benar-benar ditinggalkan pada 1954 dan banyak orang mengatakan bahwa kota ini menjadi angker.

Port Arthur, Tasmania



Port Arthur merupakan bekas rumah tahanan narapidana di sebuah pulau di Asutralia. Meskipun sekarang telah menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO dan menjadi obyek wisata populer, namun tak mengurangi keangkerannya.

Penjara telah ditutup pada 1877. Namun kota ini tidak dibiarkan mati begitu saja, melainkan tetap berkembang. Hal yang membuatnya angker adalah peristiwa pada April 1996, di mana ditemukan 35 orang tewas dan 24 orang cedera dalam pembunuhan massal terburuk di Australia.

Fordlandia, Brasil


Jika menelusuri salah satu hutan di Brasil, maka Anda akan menemukan reruntuhan Kota Fordlandia. Kota ini dulu didirikan oleh Henry Ford pada tahun 1928 sebagai perkebunan karet miliknya. Namun pada akhir Perang Dunia II, kota ini ditinggalkan akibat beberapa masalah termasuk hama pada tanaman dan ketegangan antara manajer dan penduduk asli Amerika. Bekas rumah penduduk dan perkebunan ini pun tampak sepi dan horor.

Pyramiden, Norwegia



Pyramiden di Norwegia pernah menjadi kota pertambangan batubara era Soviet yang ditinggalkan pada 1998. Daerah ini dinamakan piramida karena bentuk gunung yang berada di dekatnya seperti piramida.

Soviet membawa penduduk Swedia ke Pyramiden pada tahun 1927. Pada puncaknya, Pyramiden dihuni oleh 1.200 orang sebelum ditinggalkan. Meski ditinggalkan, masih ada beberapa bangunan yang masih utuh dan tengah diupayakan untuk menjadi tujuan wisata resmi.

Spinalonga, Yunani



Kota ini dulunya adalah tempat isolasi bagi penderita kusta yang dibuka hingga 1957. Lima tahun setelahnya, pulau ini dibiarkan kosong dan tak terawat.

Para penderita kusta yang berada di pulau itu berasal dari Crete dan Yunani. Pulaunya indah dan beberapa arsitekturnya hampir mengingatkan kita pada Santorini, namun kota ini begitu mati dan angker. Meski demikian, banyak wisatawan yang datang untuk sekadar berwisata maupun memotret pemandangan lautnya yang indah.

(jjs/mcn)

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di gudang-go.blogspot.com

0 comments:

Post a Comment

 
Toggle Footer
Top